Artikel di Radar Bali

Tri Hita Karana (Radar Bali, Kamis 12 November 2009)

Tri Hita Karana Anand Krishna* (Radar Bali, Kamis 12 November 2009) Ada pepatah di kalangan mistik Sufi: “Dahulu, ‘Sufi’ sebagai sebuah istilah tidak ada, tapi orang menghayati ajaran Sufi. Sekarang, istilah ‘Sufi’ ada – tapi tak ada yang menghayati pesannya.” Sayangnya, hal ini terjadi pula pada Tri Hita Karana – sebuah ajaran spiritual yang berakar […]

Tri Hita Karana (Radar Bali, Kamis 12 November 2009) Read More »

MOKSHA (Radar Bali, Kamis 5 November 2009)

MOKSHA Anand Krishna* (Radar Bali, Kamis 5 November 2009) Moksha – Kebebasan Paripurna, Keselamatan atau Pembebasan – ialah purushaartha keempat sekaligus terakhir, empat pilar yang menyangga struktur kehidupan kita. Tiga yang pertama telah dibahas sebelumnya, Dharma atau Kebajikan, Artha atau Kekayaan dan Kama atau Keinginan. Lazimnya, moksha diartikan sebagai “kebebasan dari siklus kehidupan dan kelahiran.”

MOKSHA (Radar Bali, Kamis 5 November 2009) Read More »

KAMA (Radar Bali, Rabu 28 Oktober 2009)

KAMA Anand Krishna* (Radar Bali, Rabu 28 Oktober 2009) Perjumpaan pertama kita dengan kata kama kemungkinan besar melalui istilah Kamasutra, karya klasik dari timur, yang lebih sering dikaitkan dengan seks. Kama, sesungguhnya, tak hanya mengacu pada seks dalam arti senggama. Kama lebih tepat didefinisikan sebagai hawa nafsu, atau hasrat. Sutra ialah benang, atau senar. Kata

KAMA (Radar Bali, Rabu 28 Oktober 2009) Read More »

Nilai Sejati dari “ARTHA” (Radar Bali, Rabu 21 Oktober 2009)

Nilai Sejati dari “ARTHA” Anand Krishna* (Radar Bali, Rabu 21 Oktober 2009) Bagi masyarakat di kepulauan ini, di mana Bali menjadi bagian yang tak terpisahkan darinya, artha, “kekayaan” atau “uang” bukanlah tujuan akhir, tapi sarana untuk mencapai kesejahteraan total. Dan kesejahteraan total bukan sekedar kesejahteraan ekonomi, tapi juga keamanan sosial. Di atas segalanya, artha ialah

Nilai Sejati dari “ARTHA” (Radar Bali, Rabu 21 Oktober 2009) Read More »

Karma (Radar Bali, Selasa 13 Oktober 2009)

Karma Anand Krishna* (Radar Bali, Selasa 13 Oktober 2009) Ketika anda menggunakan istilah “Hukum Karma” dalam bahasa Indonesia, lazimnya mengacu pada hukuman. Dalam bahasa Indonesia kata “hukum” memiliki makna ganda. Bisa berarti “hukum” atau bisa juga “hukuman.” Tidak demikian dalam bahasa Bali. Karma bukanlah “hukum” atau “aturan penghukuman.” Karma ialah “aktivitas” atau “tindakan.” Apapun yang

Karma (Radar Bali, Selasa 13 Oktober 2009) Read More »

Desha, Kala, Patra (Radar Bali, Selasa 6 Oktober 2009)

Desha, Kala, Patra Anand Krishna* (Radar Bali, Selasa 6 Oktober 2009) Ketika mengatakan “ya, tergantung,” biasanya kita tidak menjelaskan “tergantung pada apa”. Kita tidak merasa perlu untuk menjelaskannya, dan tidak ada orang yang peduli akan hal itu. Jadi, tergantung-nya bisa semau kita. Tergantung pada apa pun, suka-suka kita. Namun, di Bali, “tergantung pada apa” menjadi

Desha, Kala, Patra (Radar Bali, Selasa 6 Oktober 2009) Read More »

Material dan Immaterial (Bagian 2 – Radar Bali, Rabu 30 September 2009)

Material dan Immaterial (Bagian 2) Anand Krishna* (Radar Bali, Rabu 30 September 2009) Barat itu materialistik, Timur spiritual. Pengaruh orang Baratlah yang merusak landasan spiritual kita. Kita orang timur merasa begitu nyaman menyalahkan Barat atas segala penyakit sosial yang terjadi di masyarakat kita. Menunjuk orang lain, mengkritik mereka, dan mencari kambing hitam atas kelemahan, kesalahan,

Material dan Immaterial (Bagian 2 – Radar Bali, Rabu 30 September 2009) Read More »

Material dan Immaterial (Bagian 1 – Radar Bali, Rabu 23 September 2009)

Material dan Immaterial (Bagian 1) Anand Krishna* (Radar Bali, Rabu 23 September 2009) Saya ingat pernah membaca Rudyard Kipling (1865-1936) saat saya masih duduk di bangku SMP: “Timur ialah Timur, dan Barat ialah Barat, dan kembaran tersebut tak akan pernah bisa bertemu.”Saya harus mengakui bahwa sampai saat itu, saya belum pernah melihat banyak tentang Timur,

Material dan Immaterial (Bagian 1 – Radar Bali, Rabu 23 September 2009) Read More »

Tantangan bagi Bali (Radar Bali, Rabu 16 September 2009)

Tantangan bagi Bali Anand Krishna* (Radar Bali, Rabu 16 September 2009) Beberapa waktu yang lalu, Gubernur Bali, Made Mangku Pastika menyampaikan bila sekitar 90,000 masyarakat Bali menderita depresi. Beliau juga menjelaskan sebab utamanya, yaitu konflik antara modernitas dan nilai-nilai tradisional atau adat. Banyak teman di Bali, termasuk beberapa cendekiawan yang saya temui, menganggap bila angka

Tantangan bagi Bali (Radar Bali, Rabu 16 September 2009) Read More »

NILAI-NILAI BUDAYA Sebagai Perekat Bangsa (Radar Bali, Kamis 10 September 2009)

NILAI-NILAI BUDAYA Sebagai Perekat Bangsa Anand Krishna* (Radar Bali, Kamis 10 September 2009) Nilai-Nilai Budaya adalah Perekat yang sangat kuat untuk mempersatukan suatu Bangsa. Hal ini disadari betul oleh para founding fathers bangsa kita, maka mereka membangun negara diatas landasan kebudayaan. Sayangnya, hingga hari ini pun banyak ilmuwan kita yang tidak memahami hal ini. Mereka

NILAI-NILAI BUDAYA Sebagai Perekat Bangsa (Radar Bali, Kamis 10 September 2009) Read More »