Deklarasi Koperasi Anand Krishna
12 Juli 2007
Deklarasi Koperasi Anand Krishna dibacakan dengan suara lantang oleh Bapak Made Edy Suparyasa, Ketua Koperasi Anand Krishna Bali. Turut mendampingi adalah Bapak Nyoman Sri Aryana, Ketua Anand Krishna Centre Denpasar, dan Bapak. Wayan Sayoga, Koordinator NIM Bali, serta disaksikan oleh pejabat koperasi Badung dan tokoh koperasi Bali.
Acara yang dikemas dengan sederhana penuh nuansa cinta, kecerian dan kebersamaan melebur setiap jiwa yang hadir dan dalam suasana itu. Kami dapat merasakan semangat dan bimbingan senantiasa dari Guruji Anand Krishna. Kehadiran beliau yang selalu mengisi relung hati kami menghangatkan suasana malam yang dingin, dengan angin bertiup cukup kencang saat itu.
Bapak Ir. I Nyoman Suryanta, yang mewakili Kepala Dinas Koperasi Kabupaten Badung, dalam pidato sambutannya menekankan beberapa hal yang membuat koperasi tidak dapat berkembang, salah satunya adalah sifat dari para pengurus koperasi yang mementingkan diri sendiri. Istilah beliau, “KUD” (ketua untung dulu) harus dihindari. Beliau menegaskan perlunya program-program tahunan dan rapat yang transparan bagi para pengurus dan anggota koperasi dalam mengambil kebijakan-kebijakan demi perkembangan bersama.
Para deklarator (ki-ka): Ketua Anand Krishna Centre Denpasar (Drs. I Nyoman Sri Aryana), Koordinator NIM Bali (dr. Wayan Sayoga), dan Ketua Koperasi Anand Krishna (Made Edy Suparyasa ST) bersama para saksi dari Dinas Koperasi Kabupaten Badung (Ir. I Nyoman Suryanta) dan tokoh koperasi Prof. Dr. I Gusti Ngurah Gorda MS. MM. |
Bapak Prof. Dr. I Gusti Ngurah Gorda MS. MM. tokoh pendidik dan mengamat koperasi yang hadir pada malam itu memberikan apresiasi atas terbentuknya koperasi spiritual pertama di Indonesia, Koperasi Anand Krishna. “Saya belajar banyak dari Bapak Anand Krishna, saya dapat merasakan beban berat yang akan dipikul dengan menyandang nama beliau dalam koperasi ini. Saya mengenal betul karakter beliau dalam memandang kebhinekaan. Management berpraktek spiritual harus menjadi titik tolak ke depan”.
Pembangunan di Indonesia yang hanya dinikmati segelintir orang mengundang rasa prihatin yang mendalam di hati beliau, ”Saya melihat telah terjadi ketimpangan dan ketidakadilan. Hampir tidak ada pakaian dan makanan made in Indonesia. Ini adalah sesuatu hal yang ada di depan kita. Keterpurukan Indonesia disebabkan pengelola pembangunan dipengaruhi oleh orang-orang yang lebih mementingkan kama, krodha, lobha (keinginan/nafsu, kemarahan dan keserakahan – ed). Hal ini adalah tantangan yang sangat berat bagi anda dalam menyandang nama Anand Krishna. Berdirinya koperasi ini adalah spirit atau semangat karma (kerja). Betapapun modal anda tinggi, nonsen apabila anda tidak ber karma”.
Harapan besar beliau sampaikan semoga Koperasi Anand Krishna ini dapat bermanfaat kepada krama Bali, bukan orang Bali saja tetapi siapa saja yang tinggal di Bali.
Acara ditutup dengan persembahan roleplay,..
Terima Kasih Guruji,….semua ini terwujud atas berkahMu jua.
Mohon Doa Restu Senantiasa.
PIAGAM DEKLARASI
Dilandasi rasa prihatin mendalam terhadap situasi ekonomi Indonesia yang masih belum mandiri, serta masih belum terwujudnya kesejahteraan rakyat yang merata di negeri ini, maka karni dari Yayasan Anand Ashram berniat mengembalikan koperasi sebagai “sokoguru” perekonomian bangsa dengan mendirikan Koperasi Anand Krishna secara serentak di Provinsi Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, dan DKI Jakarta. Koperasi yang didirikan ini didasari oleh semangat spiritualitas. Karena kami percaya bahwa spiritualitas tak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari di negeri ini, bahwa spiritualitas juga sebaiknya menjadi landasan berbagai kegiatan sosial, budaya, politik, dan ekonomi – termasuk kegiatan koperasi.. Dan menurut keyakinan kami salah satu bentuk badan usaha ekonomi yang sangat spiritual adalah koperasi. Karena hanya di dalam koperasilah bangsa ini bisa belajar untuk sejahtera bersama secara bergotong-royong, serta belajar mengatasi ego kepemilikan yang biasanya justru didorong tumbuh pada badan usaha ekonomi selain koperasi. Koperasi Anand Krishna berasaskan kekeluargaan. Asas kekeluargaan dalam koperasi berarti asas yang hendak mengembalikan manusia sebagai mahluk sosial yang saling terkait dan membutuhkan satu sama lain dalam upaya mewujudkan kesejahteraan bersama. Artinya, sebagai pelaku ekonomi kami tak akan saling mematikan usaha satu sama lain, tetapi akan saling mendukung seperti dalam satu keluarga yang harmonis. Dan menurut keyakinan kami, asas kekeluargaan ini harus dikembalikan menjadi landasan utama bagi setiap koperasi di Indonesia. Koperasi bukanlah suatu badan usaha yang digunakan untuk memperkaya segilintir pemilik modal, melainkan wahana gotong royong untuk meraih kesejahteraan bersama bagi seluruh anggota. Koperasi bukanlah suatu badan usaha untuk mematikan berbagai usaha kecil dan menengah, melainkan wahana untuk saling mendukung dan bekerjasaina dalam memajukan perekonomian bangsa. Barang-barang yang diproduksi dan dijual di Koperasi Anand Krishna adalah barang-barang pilihan yang dijamin kualitasnya. Karena kami tak sekedar berekonomi untuk mencari keuntungan, tapi kami berekonomi dengan kesadaran untuk melayani sesama. Kami juga mengutamakan memroduksi dan menjual produk-produk dalam negeri, terutama yang terkait dengan produk makanan. Oleh sebab itu, Koperasi Anand Krishna telah bertekad tak akan menjual berbagai buah import, meski harganya murah dan menguntungkan secara ekonomi, karena Indonesia sendiri kaya akan aneka buah yang jauh lebih murah dan sehat. Karni juga tak akan menjual “mie instant”, karena di sarnping tak memiliki gizi, 80% lebih bahan pembuatnya masih diimport. Prinsipnya, dalam berekonomi Koperasi Anand Krishna akan melayani anggota atau konsumen dengan sebaik-baiknya berdasarkan semangat “berdikari secara ekonomi”. Selain itu Koperasi Anand Krishna akan mendukung para petani mengembangkan pertanian organik pengganti bahan pangan pokok seperti beras atau gandum yang selama ini selalu diimport. Sebab di Indonesia sendiri ada banyak bahan pangan pengganti beras atau gandum seperti jagung, sagu, ketela, serta berbagai jenis umbi-umbian. Tetapi, selama ini pengembangan dan sosialiasinya secara nyata kurang mendapat dukungan dari pemerintah. Oleh karena itu, Koperasi Anand Krishna berkomitmen mengembangkan serta menyosialisasikan pertanian organik pengganti beras atau gandum, sebagai upaya membangun ketahanan pangan dan mengurangi import produk pertanian yang tidak perlu. Melalui Koperasi Anand Krishna ini kami bertekad memajukan koperasi sebagai.salah satu wahana spiritual untuk saling asuh dan mencintai seperti satu keluarga yang harmonis. Konsep koperasi yang dilandasi oleh spiritualitas inilah sebenamya yang digagas oleh Bung Hatta – Bapak Koperasi Indonesia. Berbagai kelemahan yang kerap terjadi dalam dunia perkoperasian selama ini, hendaknya tidak membuat kita surut mengembangkan solusi cerdas dan bijak guna mewujudkan cita-cita Bung Hatta mengangkat koperasi sebagai sokoguru perekonomian bangsa. Maka, bertepatan dengan peringatan “Hari Koperasi Indonesia” pada tanggal 12 Juli 2007, Yayasan Anand Ashram yang telah berafiliasi dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa, mendeklarasikan berdirinya “koperasi spiritual” pertama di Indonesia, yang berbentuk koperasi serba usaha dan diberi nama “Koperasi Anand Krishna”. Indonesia Jaya! |