Kunjungan Bapak Anand Krishna ke Sai Center Gianyar

Celuk, 19 Januari 2012.

Bapak Anand Krishna kali ini mengawali wacananya dengan sebuah lagu, yang menurut Bapak Anand Krishna lagu ini biasa dinyanyikan di awal Bhajan di awal tahun 70-an. Setelah itu ada perubahan dari Baba dimana lagu Ganesha menjadi lagu pertama.

Om Bhagawan… Om Bhagawan… Om Bhagawan… Sai Natha Bhagawan

Om Bhagawan… Om Bhagawan… Om Bhagawan… Satya Sai Bhagawan

Om Bhagawan… Om Bhagawan… Om Bhagawan… Sad Guru Bhagawan

Sebuah lagu yang sangat indah untuk memuja seorang guru.

Bapak Anand Krishna kemudian bercerita tentang pengalaman beliau ketika tanggal 23 Nopember 2011, saat Ultah Baba. Beliau belum siap menerima kehilangan seorang Sad Guru. Duduk didepan mahasamadi Baba menunggu Dharsan dari Baba. Ada perasaan sedih ditinggalkan oleh Baba.

Kembali ke pengalaman ketika masih bersama Baba, pada suatu ketika di ruang interview Beliau ditanya oleh Baba. ” Do you know, what is the way to God ? “. Semua membisu termasuk beliau.

Baba kemudian mengetok kepala beliau, ” Forget ? “

Baba kemudian mengingatkan kembali. Start the day with Love, fill the day with Love , end the day with Love… That is the way to God”. Itu adalah sebuah lagu yang pertama kali diajarkan kepada anak-anak Ashram. Baba melanjutkan,” Tuhan itu adalah Cinta, Kasih dan jalan menujuNya juga adalah Cinta”

Kadang-kadang kita merasa iri dengan orang yang dipanggil interview oleh Baba, padahal kita mengetahui bagaimana keadaan orang tersebut, dimana orang tersebut suka berbuat tidak benar pada orang lain. Kita kemudian bertanya kok bisa? Baba menjelaskan, ” Pertama-tama yang membutuhkan saya adalah orang yang sakit, mereka butuh obat. Yang dekat dengan saya biasanya orangnya tuli dan tidak bisa melihat. mereka yang duduk jauh, masih bisa melihat dan mendengar”

Mendengar pengalaman bersama Baba, rasanya tidak pernah bosan. Bapak Anand kemudian melanjutkan. Dulu jika ke Puttaparti kita bisa duduk selama seminggu atau dua minggu bahkan sebulan, supaya tetap bisa bersama Baba. Selama itu terjadi proses pembersihan dalam diri kita, fisik Baba yang membersihkan kekotoran jiwa kita. Tentu pengalaman seperti ini tidak bisa diulangi lagi.

“Saya sudah banyak bicara tentang kehidupan”, demikian Pak Anand melanjutkan. Sekarang saya akan bicara tentang kematian. Sesaat sebelum mati, seluruh kehidupan kita diputar ulang oleh pikiran dengan sangat cepat. Banyak sekali pikiran yang muncul. Segala apa yang pernah kita lakukan selama hidup dimunculkan kembali. Pikiran menjadi bingung.

Terjadi gelap total dan ketika sadar, sudah berada di kandungan seorang ibu.

Oleh karena itu, seorang Adhi Shankara menyebut kita otak lumpur. Tetapi masih ada harapan. Lumpur yang bila diisi air bersih dan ditanami tertai, tertainya akan tumbuh subur. Kebanyakan lumpur juga tidak baik. Ada lumpur, ada air bersih, ada teratai, harus dirawat sedikit, baru teratai bisa tumbuh.

Mengakhiri wacananya pada malam hari itu, Bapak Anand menyinggung sedikit tentang wacana Baba yang yang terakhir tentang pemuda/ pemudi dan perempuan. Dimana menurut beliau, nasib bangsa ini akan sangat tergantung pada pemuda/ pemudi dan kaum perempuan. Seorang ayah hanya meneruskan informasi yang dia punya kepada anak-anaknya. Dan, jika informasinya itu salah, yang bertugas memperbaiki adalah seorang ibu saat anaknya masih muda.

20 Januari 2012

Komunitas Pencinta Anand Ashram

made mulia