Apa itu virus?
Virus adalah agen infeksi berukuran kecil yang bereproduksi di dalam sel inang yang hidup. Ketika terinfeksi, sel inang dipaksa untuk menghasilkan ribuan salinan identik virus asli dengan cepat. Virus sendiri tidak memiliki sel. Pembentukan virus-virus baru berlangsung dalam sel inang yang terinfeksi. Walaupun demikian, virus memiliki materi genetik yang memungkinkannya untuk bermutasi dan berevolusi. (Wikipedia)
Kata virus di ambil dari latin Virulae yang artinya menular atau Virion yang berarti racun. Kedua kata ini sama-sama merujuk pada sifat dasar virus yang mudah menular dari satu sel ke sel yang lain serta bersifat racun karena dapat menghancurkan sel yang ditularinya.
(sumber foto: Internet)
Apa itu Mutasi Virus?
Ketika menginfeksi manusia, virus akan menempel pada sel, memasukinya, dan menggandakan RNA untuk menyebar ke seluruh tubuh manusia. Akan tetapi, dalam penggandaan RNA ini bisa terjadi kesalahan sehingga RNA baru yang terbentuk berubah dari aslinya. Para ilmuwan menyebut hal itu sebagai mutasi. Mutasi ini terjadi secara acak dan tidak disengaja. RNA adalah singkatan ribonucleic acid yang merupakan salah satu materi genetik yang terdiri dari nukleotida. Dalam tubuh manusia RNA berperan sebagai pembawa informasi genetik dan menerjemahkannya dalam sintesis berbagai macam protein.
(sumber foto: Internet)
Reaksi Sistem Kekebalan Tubuh Terhadap Virus
Tubuh manusia memiliki sistem kekebalan yang selalu memantau dan memeriksa apabila ada sel-sel aneh maupun kuman yang masuk untuk menyebabkan penyakit. Ketika sistem kekebalan tubuh menemukan sebuah sel atau mikroorganisme yang dianggap berbahaya, maka sistem ini akan langsung bereaksi. Begitu juga ketika penyerang seperti virus masuk ke dalam tubuh, sistem kekebalan, biasanya akan langsung mengaktifkan respon imun bawaan untuk melakukan perlawanan pada virus, sampai sistem tersebut bisa menggerakkan respon imun adaptif yang lebih hebat dalam melawan virus. Garis pertahanan kedua ini dapat memberikan perlawanan secara menakjubkan yang melibatkan pembuatan sel pembunuh, yaitu sel T.
Apa itu sel T?
Merujuk pada Ask a Biologist, sel T adalah sejenis sel darah putih yang bekerja untuk melawan satu jenis virus yang dianggap membahayakan bagi tubuh. Sel T ini bekerja melindungi seluruh sistem yang ada di dalam tubuh secara langsung dengan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh yang paling maksimal.
Selain itu, sel T ini berfungsi untuk menyerang zat karsinogenik maupun virus berbahaya lainnya secara detail dan spesifik. Pada saat sel T mengetahui adanya ancaman virus berbahaya, maka secara langsung sel T ini dapat menggandakan diri agar tubuh tetap mampu menyimpan energi dan bekerja dengan baik untuk membunuh virus. Produksi sel T ini sama halnya dengan produksi sel darah putih dan darah merah pada umumnya. Sel T tersebut yakni diproduksi di sumsum tulang belakang.
(sumber foto: Internet)
Mencegah virus dengan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
1. Mengonsumsi makanan bergizi
Konsumsi makanan yang kaya akan antioksidan, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, dan tanaman herbal, dapat membantu tubuh melawan radikal bebas. Jika di dalam tubuh kita banyak terdapat radikal bebas, kerja sistem imun bisa terganggu dan kita jadi lebih mudah terkena infeksi virus. Selain itu, untuk menjaga imunitas tubuh, diperlukan juga asupan nutrisi yang cukup. Konsumsi kacang-kacangan, serta biji-bijian diperbanyak agar daya tahan tubuh kita meningkat. Bawang dan jahe juga baik untuk dikonsumsi karena kandungannya diyakini dapat membantu tubuh melawan infeksi dan meredakan peradangan.
2. Berolahraga dengan rutin
Olahraga juga terbukti mampu meningkatkan daya tahan tubuh dan meredakan peradangan. Namun, perlu diingat, olahraga yang dilakukan secara teratur memiliki efek yang lebih baik terhadap sistem imun dibandingkan olahraga yang hanya sesekali. Jadi, sempatkanlah untuk berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari.
3. Mengelola stres dengan Meditasi dan Yoga
Stres yang berkepanjangan dapat meningkatkan produksi hormon kortisol. Kadar hormon kortisol yang tinggi dapat mengganggu kerja sistem imun dalam melawan infeksi. Oleh karena itu, upayakan untuk mengelola stres dengan baik supaya sistem imun tetap terjaga dan kuat melawan infeksi virus. Dalam buku Ananda Neo Self Empowerment – Seni Memberdaya Diri Bagi Orang Modern tulisan Guruji Anand Krishna, Meditasi dan Yoga tidak hanya menghilangkan stres tetapi penyakit seperti kanker darah pun bisa disembuhkan. Saat meditasi, tubuh akan menghasilkan hormon Melatonin sejenis zat penenang. Zat ini akan mengalir ke seluruh tubuh, sehingga tubuh akan menjadi sangat tenang dan rileks. Di atas segalanya, meditasi akan membawa kita pada kedamaian diri. Lakukan meditasi setidaknya 20 menit setiap hari di pagi hari.
4. Beristirahat yang cukup
Walaupun terdengar sederhana, kurang tidur terbukti bisa menimbulkan dampak yang buruk pada kesehatan. Salah satunya adalah penurunan daya tahan tubuh, sehingga beragam penyakit dapat lebih mudah menyerang. Tidur yang cukup dapat membuat tubuh Kita lebih kuat melawan paparan virus. Orang dewasa membutuhkan waktu tidur sekitar 7–8 jam setiap harinya, sedangkan anak-anak memerlukan waktu tidur 10 jam atau lebih.
5. Mengonsumsi suplemen penunjang daya tahan tubuh
Untuk mencegah infeksi virus kita juga dapat mempertimbangkan konsumsi suplemen yang dapat memperkuat daya tahan tubuh. Kandungan vitamin dan mineral dalam suplemen, seperti vitamin C (sodium ascorbate), vitamin B3 (nicotinamide), vitamin B5 (dexpanthenol), vitamin B6 (pyridoxine hcl), vitamin E (alpha tocopheryl), zinc picolinate, dan sodium selenite, dapat meningkatkan kinerja sistem imun dalam melawan infeksi yang disebabkan oleh virus maupun bakteri, termasuk infeksi virus Corona. Di sisi lain, vitamin B3, B5, dan B6 dapat memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak akibat sakit.
Di samping itu, kita juga bisa memilih suplemen yang mengandung ekstrak tanaman, misalnya Echinacea purpurea dan Black Elderberry. Kedua tanaman herbal tersebut dipercaya mampu meningkatkan kinerja sistem imun dalam melawan infeksi yang disebabkan oleh virus maupun bakteri.
(dari berbagai sumber)