FAQs: Frequently Asked Questions

Hal-hal yang Sering Ditanyakan

Apa itu Meditasi?

Meditasi bukanlah konsentrasi. Konsentrasi pada dasarnya akan menggelisahkan Anda karena konsentrasi hanyalah anak tangga menuju meditasi itu sendiri.. Meditasi juga tidak dapat diterjemahkan sebagai semedi, sebagaimana diartikan sekarang. Duduk diam selama beberapa menit atau beberapa jam yang sekarang ini disebut semedi, bukan meditasi.

Meditasi sama dengan perluasan kesadaran.Hasil akhir dari meditasi adalah samadhi atau keseimbangan. Setelah mencapai keseimbangan diri, Anda tidak gelisah lagi, tenang, damai, tidak khawatir lagi, tidak takut lagi, tidak cemas lagi. Sesungguhnya, Anda baru mulai hidup setelah mencapai keseimbangan diri tersebut.

Perluasan kesadaran yang merupakan hasil meditasi akan meningkatkan potensi dalam diri Anda yang selama ini tertidur. Efek dari ketenangan dan kedamaian yang diperoleh dari meditasi akan membuat Anda menjadi sangat kreatif, berani, tidak tergantung pada orang lain dan percaya diri.Dan walaupun beberapa buku Bapak Anand Krishna membahas berbagai macam agama, itu tidak berarti Beliau ingin mencampuradukkan agama, melainkan untuk menumbuhkembangkan apresiasi terhadap agama lain atau perbedaan yang ada di sekitar kita.

Apa itu Thought & Mind?

Pikiran dalam bahasa Indonesia sebenarnya merupakan terjemahan dua kata yang berbeda makna dalam bahasa Inggris. Yang satu thought, yang lainnya mind. Thought adalah pikiran. Mind merupakan akumulasi atau kumpulan dari thoughts.

Bagaimana bila lingkungan tidak mendukung perkembangan Spiritual?

Untuk merubah lingkunganmu menjadi lebih baik, terlebih dahulu rubah diri kita sendiri. Karena sesuatu yang kita lihat di luar diri adalah proyeksi atau cerminan apa yang ada di dalam kita sendiri. Bila kita selalu dihujani berbagai masalah entah itu dari teman, keluarga atau lingkungan sekitar, berarti masalah tersebut berasal dari dalam diri kita sendiri, kitalah yang mengundang mereka.

Oleh karena itu, setiap saat kita harus mengingat-ingatkan diri, melihat ke dalam diri, selalu kembali, masuk, meniti jalan ke dalam diri. Ini sangat penting sehingga kita tidak lagi mencari kambinghitam atau penyebab luaran dari berbagai masalah dan rintangan yang selalu datang. Kitalah yang menjadi sumber semua penyebab. Berdayakan diri sendiri sehingga sanggup untuk bertanggungjawab atas semua yang terjadi, apapun yang datang dalam hidup kita.

Bagaimana proses kreativitas yang ada dalam diri Pak Anand, dalam 10 tahun bisa menulis 100 judul buku? Bagaimana proses itu bisa terjadi?

Apabila anda menulis jangan terlalu banyak referensi, cukup satu atau dua buku saja serta kamus sehingga apa yang ada dalam otak anda dapat mengalir keluar dengan lancar. Penulis sekarang terlalu banyak referensi, mau menulis buku saja ada 20 sampai dengan 30 buku untuk referensi sehingga mengacaukan konsentrasi kita.

Yang kedua jangan kompromi dengan pasar, pada saat saya menulis buku Kehidupan (buku pertama), itu tidak laku di pasar. Maka Bpk Wandi S. Brata dari Gramedia Pustaka Utama mengatakan, “ Buku bapak bagus tapi tidak laku di pasar, apabila bapak yakin apakah bapak mau menerima royalti 0% untuk penrbitan buku bapak yang kedua?” jawab Pak Anand, “ Ya saya mau.” Kita harus yakin dengan karya kita jangan kompromi dengan pasar, kemudian buku saya yang kedua Bhagavad Gita laku terjual 3000 eksemplar. Karena buku yang kedua habis maka buku pertama pun mulai terjual, begitulah sampai sekarang buku yang ke-100.

Saya tidak mau menulis hanya untuk keuntungan materi. Banyak penulis sekarang yang berpikir dari pada saya menerima royalty bila buku saya terjual 3000 eksemplar, lebih baik saya menjadi pembicara seminar dalam 1-2 jam saya mendapat 2 juta. Saya tidak melalaikan menulis buku hanya untuk menjadi pembicara seminar.