Sambutan Kapolda Bali Bpk. Irjen. Pol. Made Mangku Pastika pada
Acara Peresmian Anand Krishna Centre Denpasar
27 Agustus 2004
Mengawali sambutannya, Bapak Kapolda mengutip cerita tentang Mulla Nasrudin dalam buku “Kamasutra” karya Bapak Anand Krishna. Beliau mengagumi tulisan-tulisan Bapak Anand Krishna yang menurut beliau begitu jenaka dengan mengemas humor yang begitu halus namun tinggi maknanya, sehingga semua orang yang membacanya terdorong untuk menyelesaikannya sampai habis.
Beliau mengakui menggemari membaca buku tulisan Bapak Anand Krishna sejak tahun 1998. Bahkan pada tahun 1999, saat beliau ditugaskan ke Dili sebelum Jajak Pendapat, beliau sempat memborong semua buku tulisan Bapak Anand Krishna yang ada di Gramedia, sampai memenuhi isi koper beliau. Namun pada saat turun dari pesawat, karena dianggap sebagai penumpang VIP, sehingga koper beliau harus dibawakan oleh orang lain, beliau kehilangan kopernya lengkap dengan semua buku-buku tulisan Bapak Anand Krishna di dalamnya. Beliau sampai-sampai berusaha menelpon istrinya untuk meminta agar dibelikan lagi buku-buku tersebut dan dikirimkan ke Dili. Namun saat itu beliau hanya mendapatkan sebagian kembali dari buku-buku yang sebelumnya. Setelah membaca buku-buku Bapak Anand Krishna, beliau biasanya memberikannya kepada teman-temannya untuk berbagi pencerahan.
Beliaupun bercerita bahwa walaupun akhir-akhir ini beliau tidak sempat bertemu dengan Bapak Anand Krishna, sebenarnya 30 tahun yang lalu saat beliau masih sekolah di AKABRI bagian Kepolisian, beliau sempat menghadiri ceramah Bapak Anand Krishna. Namun sambil berseloroh beliau mengatakan, saat itu Bapak Anand Krishna masih langsing dan mengenakan dasi.
Dalam kesempatan tersebut beliau mengungkapkan rasa syukur yang sedalam-dalamnya kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkesempatan menghadiri acara peresmian Anand Krishna Centre Denpasar malam itu.
Saat beliau menerima undangan hari itu, beliau langsung menyanggupi untuk hadir, walaupun sebenarnya beliau harus menghadiri acara lain pada malam yang sama jam 19.30.
Beliau melanjutkan bahwa segala upaya yang mengarah pada pencapaian ketenangan, kebahagiaan dan ketenteraman yang tidak mengganggu orang lain harus didukung. Usaha-usaha semacam itu telah diwujudkan oleh Bapak Anand Krishna, dan beliau berbahagia sekali karena bisa berada di Bali sekarang, sehingga mungkin nantinya beliau bisa lebih intens mengikuti acara-acara atau program-program di Anand Krishna Centre Denpasar. Beliau berjanji akan berusaha untuk hadir.
Ada cerita menarik dibalik tempat latihan Anand Krishna Centre Denpasar yang berlokasi di Jl. Hayam Wuruk 146 ini. Menurut beliau, dahulunya rumah ini sempat ditempati oleh 2 Kapolda Bali sebagai rumah dinas. Jadi menurut beliau, beliau adalah Kapolda yang ke 3 yang mendatangi rumah yang saat ini di halaman belakangnya berdiri Anand Krishna Centre Denpasar.
Beliau menegaskan bahwa beliau mendukung segala usaha yang menunjang untuk meminimalisir penyakit-penyakit masyarakat yang banyak sekali terjadi di Bali dengan berkedok budaya dan tradisi. Salah satunya adalah budaya tajen yang dipentaskan oleh teman-teman Anand Krihsna Centre Denpasar dalam salah satu adegan role play sebelumnya. Karena penyakit-penyakit masyarakat itu bukannya akan membangun Bali, tapi justru akan mengantarkan Bali pada jurang kehancuran. Sebaliknya perlu adanya upaya-upaya yang dapat menumbuh kembangkan budaya dan tradisi yang mengarah pada penciptaan suasana aman, damai dan penuh toleransi. Dan cinta adalah hal yang paling mendasar, hal yang paling hakiki, yang dibutuhkan untuk melandasi semua itu. Sehingga diharapkan nantinya upaya-upaya tersebut dapat melenyapkan perilaku kekerasan dalam masyarakat.
Pada akhir sambutannya, sekali lagi beliau meminta untuk diikutsertakan dalam berbagai kegiatan di Anand Krishna Centre Denpasar. Beliau juga berjanji akan membantu menjembatani Anand Krishna Centre Denpasar dengan para senior dan tokoh masyarakat Bali jika nantinya terdapat kendala dan hambatan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatannya.
(dituturkan oleh Fatin – Anand Krishna Centre Denpasar)