Mengulas Vegetarian bersama dr Janu

Mengulas Vegetarian bersama dr. Janu

 

Jumat awal Oktober, Anand Krishna Centre Bali mengundang seorang dokter yang telah mempraktekan vegetarian cukup lama dalam kehidupan sehari-harinya untuk sharing pengalaman.

Asal muasal sehingga dr Janu menjalani vegetarian sungguhlah unik. Setelah melihat mayat yang dibedah ketika th 1983 menjadi mahasiswa fakultas kedokteran, timbul stigma mayat setiap saat makan makanan yang mengandung daging. Dokter Janu lalu memutuskan untuk mencari makanan pengganti daging. Karena seorang dokter, dia mencari info secara detail tentang vegetarian, yang pada hakikatnya mengganti protein hewani dengan protein nabati. Setelah mantap, kemudian terjadilah proses vegetarian di dalam menu sehari-harinya.

Menurut dr Janu, susunan DNA protein hewani menyebabkan banyak penyakit dan memiliki banyak resiko terhadap daya tahan tubuh yang disebabkan oleh lingkungan yang tidak seperti dulu lagi. Karena lingkungan kita saat ini sudah sangat tercemar maka kita berkewajiban untuk memelihara kesehatan kita masing-masing, yang akan menunjang kita untuk bisa lebih memaknai kehidupan dan memotivasi untuk menjalani hidup ini.

Idealnya pola vegetarian ini dilakukan sejak dini sehingga dapat mempercepat proses pertumbuhan spiritual dan tentu saja kesehatan. Pola makan vegetarian akan membantu tubuh kita agar tidak terbebani dengan kelebihan protein hewani yang tidak bisa 100% diolah oleh organ-organ tubuh kita. Pada pengkonsumsi daging, umumnya 40% makanan yang kita makan akan dibuang sebagai kelebihan protein dan bila ditimbun di dalam tubuh akan menimbulkan penyakit. Pada dasarnya tubuh kita harus dijaga kesehatannya secara holistic dan diri kita sendirilah yang tahu kadar kemampuan beban tubuh kita, sehingga makan jangan berlebihan dan jangan kekurangan serta tidak monoton. Karena makanan juga tidak akan bisa diserap kalau kita tidak dinamis, dan jika tubuh kita mengalami ketidak seimbangan zat makanan maka tubuh kita akan menjadi sakit. Dengan menjaga kesehatan secara holistic kita bisa merasakan apa yang tidak seimbang di dalam tubuh kita.

Semua ini dapat dicapai bukan dengan pemaksaan yang ketat, tapi dengan kesadaran yang timbul dalam diri, karena pemaksaan yang ketat akan mempengaruhi otak kita dan menimbulkan enzim yang menyebabkan ketidaktenangan. Jika belum siap, pada otak akan terjadi hiposisi yang akan membentuk perlawanan dan hormon-hormon penolakan. Kita dapat memulainya secara pelan-pelan mengarah ke pola makanan vegetarian sehingga pola makan kitapun tidak berlebihan. Makanan yang dianjurkan adalah makanan yang mengandung protein nabati seperti tahu, tempe, kacang-kacangan,sayur-sayuran, susu, madu dan juga bisa telur. Tempe sangat dianjurkan karena pada tempe ada oksidan yang bisa membuat awet muda dan segar.

Dr Janu menambahan, sangat tepat sekali pola makan vegetarian dilakukan saat ini karena makanan siap saji (junk food) dan vitsin yang umum digemari saat ini membawa dampak berbagai macam penyakit seperti kanker, sakit ginjal dll. Dan menurut pendapat beliau, pola makan vegetarian ini tidak membuat kita menjadi sombong dan angkuh tetapi dapat melembutkan jiwa kita dan menimbulkan pancaran energi kasih yang akan memancar dengan sendirinya. Selama memberikan wacana, dr Janu mengundang peserta untuk melontarkan tanggapan, sharing atau pertanyaan.

Tanpa terasa acara mengalir satu setengah jam.